Senin, 24 September 2012

cerpen : surprise valentine


Surprise valentine
karya : annisa 
      Valentine tinggal seminggu lagi.  Dian, Rati, Tuti, dan Tari, keempat sahabat ini sudah menyiapkan keinginan untuk pergi bersama pacarnya.  Dian tidak mau apabila malam valentinenya gagal, keinginannya untuk pergi bersama Deni pacarnya ke restoran terkenal harus berhasil, maklum si Dian ini orangnya agak matre.  Jadi kalau ada keinginannya yang tidak terpenuhi bisa-bisa semuanya kacau.  Tanpa pikir panjang Dianpun menelvon Deni untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
      “ Tenuni nunit,,, ” ( handpone Deni berbunyi)
Tanpa sengaja handphone tersebut di rijek oleh Deni.
      “ kok di rijek” kata Dian
Dian pun mencoba untuk menelvonnya lagi,
       “ nunit...nunit,,,,nunit,,,,”  (diangkat oleh Deni)
      “ Ya Din,,,”  jawab Deni. “ Aku mau valentine nanti kita ke restorant terkenal nama restorant nya OYE YE LALA, boleh ya plisss “ Seru Dian.
      “Ok. Valentine nanti kita ke restoran itu. “
televonpun langsung dimatikan Dian sangking senangnya ia bahwa keinginannya bisa terpenuhi.
      Sementara itu, Rati mempunyai keinginan untuk membakar jagung di rumah nya saja, taukan sifat Rati gi mana, dia ini anaknya manja.  Kalau mau kemana-mana harus bersama orang tuanya atau Riko pacar dan para sahabatnya.  Tapi keinginan mereka berbeda, Riko malah ingin mereka pergi ke danau terfavoritnya yaitu danau luv-luv.  Perbedaan pendapat inilah yang membuat mereka bertengkar satu sama lain.  Untungnya Rio tahu bagaimana cara menghadapinya, cukup dengan membeli coklat silverqueen, hati Rati akan meleleh bagai butiran salju.  Dengan ketulusan hati Rio pun mengikuti keinginan cewek kesayangan nya itu.  Rati merasa tersanjung ketika Rio memberi kabar bahwa ia akan mengikuti keinginan Rati.
      Lain halnya dengan Tuti cewek genit, yang berpenampilan modis dengan gaya anak zaman sekarang tapi yang sangat  disayangkan Tuti takut dengan yang namanya kecoa, entah kenapa ia merasa geli ketika melihat kecoa berada di hadapannya.  Cewek yang satu ini menginginkan malam valentinenya nonton di bioskop dengan menggunakan pakaian yang modis, gaya yang menarik pokoknya membuat mata orang hanya tertuju padanya.  Kebetulan Tito, cowok berkulit putih, tinggi, tajir yang dapat memukau hati Tuti sangat senang nonton di bioskop apalagi bersama cewek kesayangan nya itu.  Hari-hari biasa saja mereka sering nonton ke bioskop, film yang disenangi mereka adalah film Ayat-Ayat Cinta, bagi mereka film tersebut sangat mengharukan apalagi meraka ini orang nya peduli kasih walaupun si Tuti anaknya agak genit.  Hubungan mereka pun sudah terjalin 2 tahun lebih. Wow lama sekali hubungan itu.
      Semuanya sudah menentukan keinginan untuk malam valentine nanti, Tari bingung mau ngapain malam valentine nanti.  Lagi pula ia tidak mempunyai kekasih, padahal  Tari ini orang nya cantik, manis, tinggi, putih.  Seketika itu ia melamun  di jendela dan teringat akan pesan ibunya “ nak, kalau mau merayakan hari valentine itu boleh-boleh saja asal kan tidak berlebihan”.  Begitulah pesan ibu Tari sebelum ibunya  pergi ke Jogja untuk menengok nenek nya yang lagi sakit.  Rasa gelisahpun semakin  membuat Tari bingung, akhirnya ia menelvon salah satu temannya.
      “ Deeeeeert,,,,,,,,,deerrt ” (handphone Dian bergetar dan langsung diangkat nya)
      “ Ya Tar, ada apa ?” tanya Dian
      “ sepertinya malam valentine nanti hanya aku yang tidak mempunyai acara khusus”
      “ kenapa?” tanya Dian penasaran.
      “ aku tidak mempunyai kekasih untuk menemaniku, lagian aku agak malas dengan kegiatan seperti itu”
      “ aku punya teman lelaki yang sangat baik, dia bisa ku suruh untuk menemani mu di malam valentine nanti” seru Dian
      “ tidak usah Din aku lebih baik di rumah, istirahat “ jawab Tari
      “ ya sudah kalau itu keputusanmu aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sekarang aku mau makan dulu, laper nih. ( televonpun dimatikan Dian ).
      Dua hari sebelum hari valentine Dian, Rati, Tuti sibuk mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan saat malam valentine tanpa terkecuali Tari yang hanya terdiam di rumah.
Mereka pun pergi ke Plazza Indah Maal untuk mencari pakaian yang diinginkan untuk malam valentine tersebut. Dian mencari gaun yang anggun untuk dikenakan malam valentine nanti, maklum Dian kan mau ke restoran terkenal, jadi harus berpenampilan yang anggun biar terlihat gimana gitu. Sekarang giliran Rati yang berburu perlengkapan untuk malam valentine, rencana bakar-bakar jagung sudah di rencakam secara matang, bahan yang diinginkan akan segera didapat. Ratipun mengajak temannya untuk ke supermarket untuk membeli saus, mentega, jagung dan kuas. Setelah semua bahan didapat, sekarang giliran cewek genit dengan tampilan modis LUUUAARR  BIASAAA siapa lagi kalau bukan si Tuti, ia ingin mencari pakaian yang baru dikeluarkan oleh butik langganannya nama butiknya iaalah butik fye fye a. Ada gaun malam yang membuat Tuti tidak berkedip sekalipun ketika melihat gaun yang indah, anggun, warnanya bagus sampai-sampai Dian dan Rati yang memanggili Tuti dari tadi tidak mendapat respon ataupun reaksi sedikitpun darinya. Akhirnya tanpa pikir panjang ia pun langsung mengambil gaun tersebut dan memebayarnya ke kasir dengan harga Rp 2.500.000. Dian berbisik kepada Tuti.
        yakin mau beli gaun itu Cuma untuk malam valentine ?” tanya Dian
 ( ia hanya mengangguk dan sempat berkata)
      “ tidak apa-apa lumayan dapat koleksi baru ”
dengan kaget Rati pun berkata
      “ HAHHHH.....  Rp 2.500.000 di bilang lumayan untuk koleksi, emang berapa setiap harga gaun yang dikoleksi olehmu ?“
      “ susstt,,, sudah diem yang penting aku harus membeli gaun tersebut “
      “ ya sudah tersera aja deh “.
Dengan rasa gembira Tuti mengajak para sahabatnya untuk pulang.
      Malam valentinepun tiba, Dian yang mengenakan pakaian yang anggun dijemput oleh Deni dengan mobil Hatchback berwarna merah dan langsung menuju restauran Yeyelala. Setelah sampai disana mereka langsung duduk dan memesan kopi kapucino. Setelah minum dan bercakap-cakap Deni ingin membayar minuman tersebut, suatu keanehan terjadi ternyata si Deni lupa membawa dompet. Akhirnya mereka berdua disuruh untuk mencucui gelas-gelas yang ada sampai bersih.
      Pukul 08.00 WIB Rio datang ke rumah Rati, disana semua bahan sudah dipersiapkan merekapun memutuskan untuk memanggang jagung bersama, tetapi tidak ada satu jagungpun yang berhasil mereka panggang. Semua jagung yang dibakar ternyata gosong.
(Dengan penuh rasa kecewa) “ Benarkan saran ku lebih baik kita nonton ke bioskop)
      Setelah dua jam menunggu Tito, Tuti merasa bosan karena kelamaan. Akhirnya setelah lama menunngu Tito datang dengan membawa mobil Vauxhall Corsa, mobil keluaran dari Amerika. Tuti pun merubah perasaannya dengan senang dan gembira, merekapun pergi ke bioskop nama  bioskop  nya violet. Setelah sampai disana merekapun memesan tiket tetapi tiket yang mereka pesan sudah habis, namanya habis pasti tidak ada sisa satupun. Akhirnya mereka bertanya kepada salah satu resepsionis dibioskop tersebut.
      “ mbak  tiketnya sudah habis atau masih ada tapi sekitar berapa jam kami harus menunggu? “ tanya Tito.
      “ masih ada, kalau untuk menunggu saya kurang tau mas. “ jawab resepsionis tersebut.
merekapun menunggu sampai berjam-jam tanpa terasa film yang akan ditonton mereka ternyata sudah selesai, dengan penuh rasa kecewa mereka pulang ke rumah.
      Tari hanya berdiam sendiri di rumah sambil melihat bintang yang kerlap-kerlip dan dalam benaknya ia berfikir mungkin sekarang para sahabat-sahabatku lagi bersenang-senang bersama pasangannya tidak seperti diriku yang hanya di rumah saja melewati malam valentine dengan biasa-biasa saja. Ketika itu pikirannya pun kacau ketika ia tersadar bahwa bel rumahnya berbunyi.
      “ tinggg,,,,,,ting,,,,nong Assalamualaikum “
      “ Walaikumsallam, tunggu sebentar “ teriak Tari dari dalam rumahnya
dengan sedikit bergegas ia membukakan pintu, sungguh tak terduga yang datang ke rumahnya seorang pemuda tampan, tinggi, putih bersih pokonya perfect deh. Tari terdiam sejenak melihat pemuda itu  baru setelah itu dipersilahkannya masuk. Setelah lama bercakap cakap pemuda itu memberikan sebuah kado yang sangat besar dan ia langsung berpamit pulang kepada Tari. Sungguh sebuah hadiah yang tak terduga bagi Tari di malam valentinenya.

0 komentar:

Posting Komentar